Friday, May 27, 2016

Ajarkan Kebaikan Pada Diri Sendiri


Sudah menjadi kewajiban bagi seorang lelaki dewasa ketika dia sudah berkeluarga menjadi kepala keluarga, pembimbing keluarga sekaligus pencari nafkah. Namun tanpa disadari apa yang dilakukan dan di ajarkan melenceng jauh dari kenyataan.

Seorang ayah mengajarkan kepada anak istrinya jika keluar rumah harus mendapat ijin darinya. Agar ayah tersebut bisa tau kemana sang istri atau anak pergi dan jika terjadi sesuatu dia bisa mengetahuinya. Namun sang ayah setiap hari berkendara tanpa SIM (Surat Ijin Mengemudi). Lalu bagaimana jika terjadi kecelakaan padanya?

Seorang ayah mengajarkan pada anak istrinya patuh pada setiap aturan keluarga. Tetapi ketika dijalan, sang ayah tidak patuh pada aturan berlalu lintas.

Seorang ayah berkata pada anaknya " Nak, kalau main keluar gunakan alas kaki agar kakimu tidak kotor dan terkena paku, beling atau barang bahaya yang bisa melukaimu" tetapi sang ayah berkendara motor tidak menggunakan helm atau alat keselamatan berkendara lainnya.

Seorang ayah mengajarkan pada anaknya untuk menjadi pribadi yang sabar dan saling toleransi sesama, tetapi sang ayah tidak sabar ketika dijalan saling serobot dan menyalip tanpa peduli pengendara yang lain.

Seorang ayah mengajarkan pada anak istrinya agar tidak mengambil yang bukan haknya, tetapi sang ayah berkendara masuk jalur busway dan naik trotoar.

Masih banyak lagi ajaran-ajaran kita selaku orang tua yang melenceng dari kenyataannya. Semoga kita dijauhkan dari hal-hal tercela. Seorang ayah adalah panutan dan cerminan bagi keluarga. Ajarkan kebaikan dengan bukti nyata.

Lambaian tangan dan senyuman anak istri ketika ayah berangkat bekerja jangan jadikan senyuman terakhir mereka pada ayah. mereka berharap anda selaku ayah dan suami kembali selamat dan berkumpul bahagia.

Ajarkan bahwa saya seorang ayah polopor keselamatan berkendara dijalan.

0 komentar:

Post a Comment