Thursday, September 15, 2016

SUSAHNYA TERTIB BERKENDARA DAN BERLALU LINTAS




Dalam era modern ini pada kenyataannya tidak menjadikan Manusia sebagai orang yang bermatabat, seharusnya demikian itu harus disingkirkan pada tempat yang paling pojok. Adakah  sesuatu yang keliru dari apa yang telah diyakini oleh masyarakat pada umumnya di Ibu Kota ini.  Ini tentang perihal masyarakat yang tidak mau tertib, baik sipil, PNS maupun Aparat yang berwajib. Urutan ini tidak pasti anda boleh memulai dari mana saja, karena antara masyarakat sipil, pegawai dan aparatnya sama-sama susah untuk tertib.

Suatu kenyataan yang sulit dipercaya oleh akal sehat, orang yang tertib dihakimi oleh orang yang tidak tertib, dan orang benar dihakimi oleh orang-orang salah. Memang betapa begitu susahnya menjadi orang benar ditengah-tengah orang salah. Hal inilah yang terjadi dalam kompleksitas kehidupan yang terus condong pada arah ketidak sesuaian. Dewasa ini nyaris tidak ada suatu kesalahan, nilai-nilai pembenaran telah disalah artikan oleh banyak orang, bahkan sekarang ini justru segala sesuatu dapat diputar balikan faktanya, yang salah menjadi benar dan yang benar menjadi salah. Anggapan-angapan pembenar telah melahirkan suatu stigma yang mengerikan dalam realitas berkehidupan sosial, serta menyusun dan membangun fundemental yang menyesatkan.

Suatu waktu saya pernah melihat seorang pengendara berada dibaris terdepan pada sebuah persimpangan jalan lebih tepatnya berada dibagian paling depan di belakang garis putih dari lampu lalu lintas, saat itu angka atau timer lampu lalu lintas masih menunjukkan angka 7 (tujuh) dan lampu masih berwarna merah, namun beberapa pengendara lain dibelakangnya sudah tidak sabar dan menekan klakson, tanda bahwa meminta yang didepannya untuk jalan. Hal serupa mungkin juga pernah atau sering kita lihat pada setiap persimpangan yang diatur oleh lampu lalu lintas, saya sendiri pun sering kali mengalami kejadian tersebut saat  kebetulan saya berada dibaris paling depan dari Lampu Lalu Lintas. Saat saya mengalami hal tersebut terkadang saya bingung apakah saya melajukan kendaraan atau tetap tidak bergeming hingga lampu lalu lintas berwarna hijau yang menandakan saya baru bisa melintasi persimpangan, jika saya tidak bergeming tentunya klakson dari pengendara lain yang berada dibelakang saya akan terus berbunyi dan menyebabkan kebisingan. Namun jika saya mengikuti kemauan mereka selain saya tidak tertib dan melanggar peraturan tentunya akan berbahaya bagi diri saya sendiri dan tentunya pengendara lain  yang melintasi persimpangan. Pada saat seperti itu yang saya lakukan adalah tetap menunggu hingga lampu lalu lintas benar-benar berwarna hijau,  dan barulah saya melintas persimpangan tidak peduli akan cemoohan pengendara lain yang pastinya akan marah-marah pada saya.

Dari Mana Kita Harus Memulai Mimpi Tertib Lalu Lintas

Bangsa indonesia ini memiliki cita-cita yang jelas dalam hal lalu lintas jelas menajaga keamanan, kenyamanan, keselamatan dan kelancaran bagi seluruh pengguna jalan umum, dan hal ini harus benar-benar di perhatikan. Marka jalan bukan sekedar hiasan juga lampu-lampu pengatur lalu lintas disetiap persimpangan dan tempat penyeberangan bukan hasil pekerjaan orang yang tidak ada kegiatan, itu semua adalah rambu-rambu yang harus dipahami dan ditaati oleh setiap pengguna jalan.



Namun yang terjadi justru sebaliknya pengguna jalan justru mengabaikan dari rambu-rambu lalu lintas.  Rambu-rambu  tersebut bagaikan hiasan yang tidak ada gunanya, menantang bahaya dengan melanggar aturan berlalu-lintas. Merampas hak pengguna jalan lainnya bahkan tidak jarang justru membahayakan dirinya sendiri dan pengguna jalan lainnya.

Lalu kemudian apa yang menyebabkan keadaan-keadaan ini terjadi? Tentu ini menyangkut pada kesadaran pengguna jalan umum terhadap tata tertib berkendara dan berlalu lintas. Dengan berbagai alas an tentunya pelanggaran tersebut dilakukan. Waktu, dengan alasan mengejar waktu pengendara cenderung tidak peduli dengan adanya aturan berlalu lintas. Ribet, repot, dan malas juga menjadi alasan para pengendara melakukan pelanggaran.

Pemerintah melalui beberapa aparat terkaitnya merancang dan membuat aturan tata tertib berkendara dan berlalu lintas dengan harapan kita semua pengguan jalan bisa merasakan kenyamanan, keamanan dan keselamatan saat berkendara dan berlalu lintas. Tentunya ini juga harapan dari semua pengguna jalan, untuk itu masihkah kita harus melanggar aturan-aturan tersebut?


Bagi anda yang merasa menjadi makhluk pelanggar aturan berkendara dan berlalu lintas jalan, bisa kita mulai diri kita sendiri insyafkan diri dari sekarang, patuhi aturan berkendara dan berlalu lintas yang ada, jangan sampai ada lagi hak orang lain yang dilanggar atau dicuri hanya karena ketergesa-gesaan kita. Anda harus percaya bahwa setiap pengguna jalan memiliki kepentingan yang tidak bisa ditunda waktunya sebagaimana anda. Jadilah pelopor keselamatan dalam berkendara dan berlalu lintas agar seluruh pengguna jalan bisa merasakan Kenyamanan, Keamanan dan Keselamatan dalam berkendara. Dengan tertib berkendara berlalu lintas maka anda telah peduli pada Kenyamanan, Keamanan dan Keselamatan di jalan raya.

0 komentar:

Post a Comment