Beberapa teman bertanya pada saya, apa sih yang bisa saya
dapat ketika saya melakukan perjalanan touring dengan mengendarai sepeda motor
sejauh ratusan kilo bahkan hingga ribuan kilo? Jawaban saya sederhana saya
sedang belajar memaknai hidup saya. Lhoh apa hubungannya? Begini alasannya.
Arah dan Tujuan,
Sebelum memulai setiap perjalanan tentunya saya
mempersiapkan segalanya, kemana arah dan tujuan saya, jalan mana yang harus
saya lalui dan perencanaan sebelum memulainya. Persiapan harus dilakukan secara
matang baik jasmani dan rohani. Kesiapan diri untuk mengarungi perjalanan juga
harus dipikirkan secara matang, karena selama perjalanan tentunya banyak
resiko yang akan kita lalui.
Begitu juga dalam hidup saya perlu merencanakan kemana arah
dan tujuan hidup saya, perencanaan hidup harus matang mau dibawa kemana hidup
kita tanpa arah dan tujuan hidup tentunya saya akan menjadi orang yang
tersesat. Persiapan diri dalam menjalani perjalanan hidup harus disiapkan secara
jelas jangan sampai kita tidak sampai ke arah dan tujuan yang dituju karena
adanya aral dan rintangan selama kita menjalaninya dan kita menyerah begitu
saja.
Perbekalan
Dalam setiap perjalanan tourin saya persiapkan segala
sesuatunya seperti perbekalan, perbekalan yang dimaksud adalah perbekalan diri
selama perjalanan baik secara materi maupun non materi, baik secara jasmani
maupun rohani. Belajar dari pengalaman orang yang pernah lebih dahulu melakukan
perjalanan touring dengan tujuan yang sama
adalah ilmu yang berharga. Setidaknya kita bisa tahu jalan mana yang harus kita
lalui dan apa yang kita lakukan jika kita menemukan rintangan yang sama.
Pengalaman orang tersebut bisa jadi bekal kita dalam melakukan perjalanan
touring
Dalam kehidupan saya juga perlu mempersiapkan perbekalan
dalam mengarungi kehidupan ini. Perbekalan dalam hidup bisa beraneka ragam bisa
bekal materi maupun non materi. Petuah dari orang yang lebih tua atau dituakan
bisa menjadi landasan dan bekal yang berharga dalam mengarungi kehiupan.
Resiko
Di setiap perjalanan touring tidak selamanya berjalan
lancar, tidak selamanya jalan yang dilallui itu mulus dan lurus. Ada saja
hambatan, aral dan rintangan yang bisa menghambat perjalanan saya. Jalan rusak,
jalanan berkelok, macet, resiko kecelakaan baik ringan maupun berat bisa saja
terjadi. Tentunya saya harus siap
melewati segala hambatan itu. Karena saya sudah punya arah dan tujuan serta
persiapan perbekalan yang memadai untuk melakukan perjalanan. Saat saya
menyatakan diri siap untuk melakukan perjalanan maka saya telah siap menanggung
segala sesuatunya.
Di kehidupan tentunya resiko, hambatan, aral dan rintangan
selalu ada, persiapan diri dengan rencana yang matang dan siap menghadapi
hambatan tentunya membuat hidup saya lebih bermakna. Halangan atau rintangan
adalah nikmat Tuhan agar kita bisa belajar dan mencari jalan keluar dari
hambatan tersebut. Tidaklah mungkin saya akan melalui jalan yang sama ketika
jalan itu rusak dan tidaklah mungkin saya akan menunggu tembok rubuh dijalan
yang buntu. Cari jalan alternatif lainnya.
Silaturahmi
Ketika perjalanan touring tidak jarang saya berjumpa dengan
orang yang sama dengan tujuan yang akan saya tuju. Biasanya kita saling
bertukar informasi dan bertukar ceita dan pengalaman selama perjalanan touring
tersebut. Atau juga saya sengaja mengunjungi rekan, teman, sahabat ataupun
saudara yang berada di kota-kota yang saya lalui dengan harapan silaturahmi
tidak terputus. Silaturahmi adalah pintu rejeki begitu katanya dan itu
terbukti, paling tidak saat mampir itu saya bisa berhemat dalam perbekalan
hehehe....
Dalam kehidupan juga seperti itu saya berkomitmen jangan
pernah putus tali silaturahmi dengan setiap orang yang pernah saya kenal maupun
baru saya kenal. Saling bertukar pikiran dan saling membantu satu sama lain, menjaga
toleransi dalam kehidupan perkuat tali silaturahmi agar hidup tidak susah.
Sampai ditujuan
Untuk sampai ditujuan tentunya tidak mudah seperti yang saya
utarakan tadi banyak hal yang bisa jadi penghambat kita untuk mencapai tujuan,
namun apa yang saya lakukan ketika saya sampai ditujuan? Yang pertama tentunya bersyukur pada Tuhan
atas segala nikmat dan karunianya sehingga tujuan yang saya tuju bisa tercapai
rintangan bisa saya lalui dan saya bisa menambah saudara baru yang bertemu
dengan saya ditengah perjalanan. Lalu apakah saya puas? Tentu tidak perjalanan
masih panjang masih banyak tempat indah dan pengalaman perjalanan lain yang
belum saya dapat dan itu menjadi target perjalanan touring saya selanjutnya.
Sama halnya dikehidupan saya, ketika tujuan hidup saya
tercapai saya bersyukur telah diberi kesehatan, umur panjang segala rintangan
hidup bisa dilalui dan tentunya ilmu-ilmu baru saya peroleh selama saya
menjalani perjalanan kehidupan. Dan saya tidak akan puas pada satu hal saja
selama nafas masih berhembus masih banyak dan jauh perjalanan hidup yang saya
harus lalui. Tentunya ilmu dan bekal akhirat harus saya dapatkan.
Itulah alasan saya melakukan perjalanan touring. Jauh,
lelah, letih, penuh resiko sudah menjadi hal yang biasa bagi saya. Jatuh dan
bangkit lagi, tersesat bertanya dan mencari jalan alternatif. Perjalanan yang
sangat menguras waktu, tenaga dan pikiran bukan perjalanan yang hanya tinggal
duduk dan tiba ditujuan, bukan perjalanan yang cepat dengan melintasi angkasa.
Perjalanan touring adalah cara saya memaknai hidup, cara saya belajar melewati
kehidupan.
Bukan hal yang mudah namun ada kepuasan saaat saya bersyukur
pada Tuhan saat saya mencapai arah tujuan saya. Saya tidak akan pernah menyerah
perjalanan masih panjang masih banyak tujuan yang belum saya capai.
0 komentar:
Post a Comment