Wednesday, May 18, 2016

Panduan Keselamatan Untuk Sepeda Motor

Panduan Keselamatan Untuk Sepeda Motor

Perlengkapan yang sudah menjadi standar keselamatan
Pengertian terhadap pentingnya pengendalian terhadap kendaraan akan secara signifikan meningkatkan tingkat keselamatan pengendara di jalan raya.
Yang tidak kalah pentingnya dan paling sering diabaikan adalah berfungsinya perlengkapan keselamatan yang sudah menjadi standar minimum yaitu :
Rem
Pastikan rem anda bekerja optimal dengan cara mengetesnya sebelum berkendara
Kaca Spion
Atur arah kaca spion ke arah yang memudahkan anda untuk melihat bagian belakang sepeda motor.
Lampu Depan
Cek lampu depan anda, dan pastikan lampu menyala dengan terang dan tidak redup atau mati sama sekali.
Lampu Rem
Pastikan lampu rem menyala saat rem difungsikan, tes lampu rem sebelum pergi berkendara.
Lampu Penunjuk Arah (Signs)
Nyalakan lampu penunjuk arah kanan dan kiri sebelum bepergian, pastikan mereka berfungsi dengan baik.
Lampu Belakang
Periksa lampu belakang sepeda motor anda sebelum bepergian pada malam hari.


Helm SNI
Kenakanlah Helm SNI setiap kali hendak bepergian dengan sepeda motor.




Perilaku Berbahaya
Mudahnya manuver sepeda motor dalam mengatasi kemacetan dan kepadatan jalan, membuat pengendara lupa akan beberapa perilaku berbahaya yang dapat berakibat fatal, diantaranya :
Membonceng penumpang lebih dari 1 orang (anak maupun dewasa)
Pada dasarnya sepeda motor adalah kendaraan yang dirancang untuk memuat dua orang, baik dewasa maupun anak-anak. Akan tetapi fenomena yang terjadi adalah banyak pengendara yang mengangkut penumpang yang berjumlah rata-rata antara 3 hingga 4 orang di atas satu sepeda motor.
Sepeda motor yang dipaksakan untuk mengangkut lebih dari dua orang, selain mengalami tekanan berlebih pada mesin, keseimbangan dan kestabilan kendaraan yang telah diperhitungkan, perancangan kendaraan menjadi terganggu, sehingga membahayakan pengendara dan penumpangnya.
Memuat barang yang berlebihan
Dalam penggunaannya, sepeda motor adalah alat yang diperuntukkan mengangkut orang, bukan untuk angkutan barang. Akan tetapi banyak masyarakat yang tidak mengindahkan kenyataan itu.
Beban yang berlebihan dapat mengganggu keseimbangan sepeda motor, penguasaan pengendara akan kendaraannya dan mengurangi kemampuannya untuk mengantisipasi kendaraan lain.
Tidak lengkapnya perlengkapan keselamatan.
Untuk menjaga keselamatan di jalan, pemilik sepeda motor harus memelihara perlengkapan wajib yang ada di kendaraan tersebut.
Beberapa tindakan yang tidak dianjurkan adalah :
  1. Mengganti warna lampu depan, belakang dan penunjuk arah
  2. Menghilangkan frame kendaraan untuk meringankan sepeda motor
  3. Mengganti rem dengan yang sub standar
Berkendara tanpa peralatan keselamatan (helm, jaket, sepatu)
Perlu disadari bahwa perlindungan terhadap pengendara sepeda motor sangat minim, karena tubuh pengendara tidak terlindungi oleh badan / rangka kendaraan.

Untuk memaksimalkan perlindungan dari kecelakaan, maka pengendara sepeda motor wajib menggunakan alat keselamatan tambahan yang di rancang untuk melindungi organ alat vital dari pengendara.

Kecepatan melebihi ketentuan yang ada
Rambu batas maksimal kecepatan yang ada di beberapa titik jalan menyatakan batas kecepatan maksimal yang sudah diperhitungkan dengan matang untuk menjaga keselamatan pengendara.

Bila sepeda motor dipacu dengan kecepatan di atas ketentuan yang ada. Akan membahayakan pengendara itu sendiri dan pengguna jalan lain. Karena sepeda motor menjadi sulit dikendalikan dan kendaraan lain pun akan sulit mengantisipasi dan menghindarinya.

Berkendara secara agrsif (zig zag)
Kelincahan yang dimiliki sepeda motor seringkali disalahgunakan pengendara sepeda motor dengan berkendara secara zig zag untuk memanfaatkan celah yang ada.
Akibat daripada zig zag adalah :
  1. Sepeda motor berada pada posisi tak terlihat (blind spot / titik buta) bagi pengemudi didepannya.
  2. Pengemudi atau pengendara lain tidak dapat mengantisipasi gerakan kendaraan tersebut.

Untuk menghindari hal itu, sepeda motor harus selalu berada di dalam ruang/zona pandang kendaraan lain.

Membiarkan anak di bawah umur mengendarai sepeda motor
Banyak orang tua yang bangga bila anaknya sudah dapat mengendarai sepeda motor pada usia yang relatif dini dan belum memiliki surat izin mengemudi (SIM) sepeda motor.
Tanpa disadari, mereka telah menempatkan anak dalam resiko tinggi kecelakaan. Secara psikologis, anak di bawah umur belum memiliki penguasaan mental yang cukup untuk mengendarai sepeda motor.
Secara fisik, proporsi badan anak belum memadai untuk penguasaan kendaraan secara maksimal.

Berteduh di bawah kolong jembatan
Saat hujan tiba, banyak sepeda motor yang berteduh dibawah jembatan hingga memenuhi jalan.
Hal ini selain membuat lalu lintas menjadi terhambat, juga membahayakan pengendara motor sendiri karena mobil yang lewat dapat menyenggol atau menabrak motor yang berteduh karena berada di lintasannya.
Sebagai solusi, pengendara motor harus selalu membawa jas hujan yang dapat dikenakan dimana saja.

Keterampilan yang dibutuhkan untuk keselamatan
Untuk dapat berkendara dengan selamat, selain perlengkapan yang memadai, pengendara sepeda motor juga harus menguasai beberapa keterampilan dasar yang dibutuhkan untuk dapat menguasai kendaraan secara penuh.

Mengerem
Dalam mengurangi kecepatan sepeda motor, ada teknik-teknik yang perlu dikuasai oleh pengendara sepeda motor yaitu rem depan, rem belakang, rem dengan bantuan mesin dan preseneling (transmisi) dan pengereman mendadak.
1. Menggunakan rem depan belakang secara serempak
Menggunakan rem depan dan belakang secara serempak memberi efek lebih stabil. Lakukan pengereman secara bertahap dan lembut sehingga diperoleh perlambatan yang sempurna.
2. Menggunakan mesin dan preseneling
Untuk dapat mengerem dengan efisien, dapat dibantu dengan penurunan gigi presneling.

Menikung (Cornering)
Ada beberapa teknik menikung yang dapat dilakukan untuk tetap menjaga keselamatan selama berkendara
1. Pengendalian dengan posisi berlawanan (Counter Steering)
Jika body sepeda motor belok ke kiri, dengan setang tetap, rebahkan badan dan tarik bahu ke arah kiri dari setang. Demikian juga sebaliknya jika menikung ke kanan.
2. Pengendalian dengan menekan tangki (Tank Grip)
Jika pengendara menikung ke kiri maka tangki di jepit dengan kaki kanan, lalu foot step kiri ditekan dengan kaki kiri supaya dapat miring ke kiri.
3. Menikung kecepatan rendah (Slow Cornering)
Cara ini dapat dilakukan saat macet atau parkir, posisi badan diarahkan ke arah yang berlawanan dengan arah menikung tetapi jangan terlalu patah karena dapat berakibat jatuh.
4. Arah menikung (Line Corner)
Jika pengendara menikung ke arah kanan, maka pengendara harus mengambil posisi melebar ke kiri terlebih dahulu, ini dilakukan agar sepeda motor tidak keluar jalur.
5. Mendahului (Overtaking)
Untuk dapat mendahului kendaraan lain terutama mobil, pengendara sepeda motor dilarang mendahului dari arah kiri dan membunyikan klakson terlebih dahulu. Ini dilakukan agar mobil dapat mengantisipasi pengendara sepeda motor.


0 komentar:

Post a Comment