Don't judge book by it's cover
Janganlah kita menilai orang dari penampilannya saja, ucapannya saja, pendapatnya saja, gelar atau pangkatnya saja, hartanya saja, ibadahnya saja,pakaiannya saja, mobil dan rumahnya saja, tampangnya saja, fisiknya saja, tetapi nilailah perilaku yang sebenarnya, nilailah maksud yang sebenarnya dan nilailah faktanya yang sebenarnya.
Penampilan sering menipu
Banyak orang Indonesia sering tertipu penampilan fisik dari seseorang atau orang lain. Orang yang penampilannya baik seringkali dianggap pasti orang baik.
Contoh
1.Orang yang rajin beribadah, dianggap orang jujur.
2.Orang yang ganteng, dianggap orang yang menyenangkan.
3.Orang yang pandai, dianggap layak jadi presiden.
4.Orang yang kelihatannya punya maksud baik, dianggap memang maksudnya baik.
5.Orang yang punya rumah mewah dan mpbil mewah,dianggap orang sukses.
6.Orang yang yang penampilannya seperti orang bodoh, dianggap orang bodoh.
7.Orang yang punya banyak gelar dianggap orang pandai.
8.Orang yang suka memberi uang, dianggap orang baik.
9.Orang yang suka berjanji, dianggap orang yang serius.
10.Orang yang sopan, dianggap orang yang bisa dipercaya.
Dan masih banyak contoh-contoh lainnya
Artificial behaviour
Banyak orang yang melakukan “artificial behaviour”, perilaku yang dibuat-buat.
Contoh:
1.Pura-pura rajin beribadah
2.Pura-pura kaya
3.Pra-pura sopan
4.Pura-pura membela agama Islam
5.Pura-pura pembela rakyat
6.Pura-pura anti korupsi
7.Pura-pura menolong atau membantu
8.Pura-pura mengerti Ilmu Logika
9.Pura-pura memiliki
10.Pura-pura jujur
Mudah terkecoh
Banyak orang Indonesia yang mudah terkecoh oleh penampilan seseorang atau non-personal
Apa yang harus anda lakukan?
Ada beberapa hal yang harus Anda lakukan. Antara lain:
1.Jangan mudah percaya penampilan dan jangan terburu-buru mengambi kesimpulan
2.Jangan mudah percaya janji, iklan atau hasil survei politik
3.Pelajari dengan cermat segala sesuatunya
4.Kumpulkan fakta demi fakta
5.Evaluasi rasional atau tidak rasionalnya sesuatu
Saran
Agar Anda mudah memahami sesuatu dan tidak mudah terkecoh, ada baiknya Anda mempelajari Psikologi dan Ilmu Logika.
0 komentar:
Post a Comment