Wednesday, May 25, 2016

Pesan Dari Sebuah Kejadian

picture from google
Mungkin bisa diambil sebuah hikmah dari cerita kejadian yang pernah saya alami ini, pentingnya edukasi tentang berkendara yang berkeselamatan.

Pagi itu cuaca bisa dibilang cerah, saya mempersiapkan diri untuk menghadapi rutinitas sehari-hari. Kebetulan hari itu, hari Senin dimana biasanya jalan sangat padat dan semua pengendara sangat ingin cepat sampai tujuan. Segera setelah rapi mempersiapkan diri saya mengecek sepeda motor yang saya apakah semua yang ada di motor bekerja sesuai dengan fungsinya, setelah semua dipastikan berfungsi dan normal saya berpamitan dengan Istri dan Anak berangkatlah saya bekerja mencari nafkah keluarga.

Betul saja jalan mulai padat padahal jam menunjukkan pukul 5.48 pagi. Hanya bersabar yang saya bisa, seperti biasanya ketika jalan raya padat saya memutar melalui jalan pintas masuk jalan kecil. Yang terpenting saya jalan terus tidak berhenti dan jalan ketika macet. Ketika macet dan berhenti membuat saya mengantuk maka saya ambil jalan pintas agar bisa jalan terus.

Ketika saya masuk jalan raya kembali setelah memotong jalan jalan tersebut lumayan lengang dalam hati lumaya juga. Saya gas motor dikecepatan 60-80km/j, ketika saya melaju dikecepatan tersebut di jalur lawan arah saya, saya melihat sepeda motor jenis matic di kendarai oleh seorang ibu muda dengan membawa seorang anak laki usia 3 tahunan berdiri di dek motor. Lampu isyarat motor ibu tersebut menyala ke kanan dari motor tersebut dan posisi motor berhenti di tengah jalan saya segera menganalisa situasi, saya lihat ada jalan masuk di sisi kiri jalan arah saya, saya berfikir si ibu akan menyebrang dan masuk jalan itu. Ketika itu saya beri tanda pada ibu itu klason saya bunyikan agar si ibu tahu saya melaju agak kencang pengendara motor lain yang berada disisi kanan saya juga melakukan hal yang sama.

Saya berharap si ibu pengendara motor ini tahu dan memberi saya serta pengendara lainnya jalan terlebih dahulu sebelum menyebrang, namun yang terjadi berbeda ketika jarak motor saya mendekati si ibu tersebut, tiba-tiba motor yang dikendarai ibu itu bergerak maju karena jarak terlalu dekat dan posisi yang agak sulit menghindar maka terjadilah benturan yang keras melibatkan saya, ibu dan anaknya pengendara motor matic dan seorang bapak pengendara motor yang sebelumnya berada disisi kanan saya. Kami semua terpental saya pun terhempas keras di aspal ketika itu saya langsung bangkit rasa sakit belum dirasa. Saya lihat anak si ibu itu menangis keras dengan darah mengalir di bagian dahinya, sementara si ibu dalam kondisi tidak bergerak, tidak sadarkan diri di tengah jalan. Segera saya angkat anak si ibu saya bawa ke pinggir jalan sementara si bapak pengendara lain dan warga setempat membopong si ibu kepinggir jalan juga.

Tidak berapa lama polisi yang mengatur jalan di persimpangan jalan yang tak jauh dari lokasi kejadian datang menghampiri kita semua (mungkin polisi tersebut di beri tahu pengendara lain yang melintas ketika kecelakaan terjadi). Kepada polisi saya meminta bantuan untuk mengantar ibu dan anaknya ke rumah sakit terdekat, saat itu saya tidak mempedulikan kondisi saya sendiri yang ada dipikiran saya hanya ibu dan anak tersebut. Sampai di rumah sakit hasil pemeriksaan sang anak tidak mengalami luka serius hanya luka di dahinya sementara si ibu luka dikepala, dan beberapa luka di tangan hingga kaki, serta sendi pergelangan kaki kiri bergeser. Sambil menunggu pengobatan ibu itu saya dan si bapak yang juga terlibat kecelakaan dimintai keterangan oleh pihak kepolisian dan saya ceritakan apa yang terjadi. Sementara si ibu belum sadarkan diri, kepolisian pun menunggu hingga si ibu sadar agar bisa dimintai keterangan. Dari kejadian sekitar pukul 6.40 pagi si ibu baru sadar pukul 12.17 siang, itu juga tidak bisa langsung dimintai keterangan karena si ibu masih shock karena kejadian tersebut. Pukul 16.23 si ibu mulai pulih dan baru bisa dimintai keterangan. Beliau menceritakan kejadian bahwa sehabis mengantar anak pertamanya kesekolah, dan ketika sebelum kejadian memang dia ingin masuk gang dan posisi sudah berhenti serta memberi lampu isyarat, yang mengejutkan dari cerita si ibu bahwa saat posisi berhenti itu ia merasa tangan kanannya sedikit pegal maka ia sedikit meregangkan tangan melepas tangan dari stang, saat itulah rupanya sang anak ibu tersebut memegang stang gas dan memutarnya.maka motor maju sehingga terjadi benturan tersebut "Dede ngegas motor" kata si ibu.

Dari kejadian ini saya menyadari bahwa pentingnya edukasi secara menyeluruh bagi setiap pengendara kendaraan sangatlah penting. Selamat bukan untuk diri sendiri tapi untuk orang lain disekitar kita. Waspada maut jalanan bisa kapan saja menghampiri kita. Jadikan berkendara aman, nyaman dan selamat sebagai kebutuhan.

0 komentar:

Post a Comment